Resesi dalam Kehidupan

Publish

20 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
16
Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Resesi dalam Kehidupan

Dalam kehidupan di dunia ini tidaklah semulus jalan tol dan secepat pesawat, atau secepat kereta api listrik. Itulah hidup, tidak selalu mudah tanpa adanya ujian. Tetapi sebenarnya, semua itu dapat dilalui dengan hati-hati.

Tuhan menciptakan alam dunia ini dengan kasih sayang-Nya, dengan keindahannya sehingga umat yang mendiami bumi dapat hidup dengan tenang dan nyaman, serta memberikan spirit rahmat bagi semesta alam raya ini dengan sebuah keadaban.

Dengan perjalanannya, waktu begitu cepat dalam melintasi zaman, ada nilai-nilai yang akan mempengaruhinya. Jika kita salah dalam mengatur ritme hidup ini, maka yang terjadi adalah kekacauan atau ketidakberaturan dalam hidup. Ini akan mengakibatkan resesi (kondisi memburuk) dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, dan tata kelola kehidupan yang lainnya.

Jika kita mengamati kondisi saat ini di sekeliling kita, kita dapat melihat pertunjukan drama kehidupan dengan perlahan memudar dan mengalami degradasi. Dengan kejadian-kejadian terakhir yang sangat memilukan, hati ini terpukul dan menangis.

Perhatikan saja kasus-kasus korupsi yang menyeret tokoh publik, kasus narkoba, kasus pelecehan seks, dan lain-lain. Alam mulai rusak karena tangan-tangan jahil yang hanya memikirkan diri sendiri. Kita seharusnya tidak mengabaikan dan kurang peduli terhadap alam secara luas.

Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya resesi, seperti adanya noda hitam dalam hati yang dirayu oleh setan, pemikiran yang sempit, serta tindakan yang tidak konsisten antara kata dan perbuatan. Jika hal-hal ini dibiarkan, maka akan terjadi kekacauan atau resesi dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun masyarakat berbangsa dan bernegara.

Namun, apakah semua ini membuat kita kehilangan harapan? Tidak, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki dengan menyelaraskan semua komponen yang kita miliki. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga nilai spiritual dan nilai tauhid keimanan yang kuat, serta berpegang teguh pada Sang Pencipta atas apa yang terjadi saat ini. Kita harus mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.

"Berbudi laksana" harus menjadi pedoman dalam bertutur kata maupun beraktivitas dengan lingkungan sekitar kita. Dalam mengarungi kehidupan, kita juga harus belajar untuk memanusiakan manusia, menjaga dan merawat alam sekitar kita, serta selalu mengingat dan bijak atas setiap tindakan yang kita lakukan.

Terakhir, kita perlu mempersiapkan bekal atau menabung serta mengelola sumber daya pangan dengan bijak. Semoga kita dapat melewati krisis atau saat-saat sulit dengan bijak dan tegar.

Rumini Zulfikar, Ketua PRM Troketon, Pedan, Klaten.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Agar Ibadah Shalat Tidak Sia-Sia Oleh: Suko Wahyudi/PRM Timuran Yogyakarta Shalat merupakan amal i....

Suara Muhammadiyah

3 March 2025

Wawasan

Refleksi Hardinas dan Jembatan Emas Pendidikan Oleh: Adam Dahlanisme, Pascasarjana UMS Tujuan Pend....

Suara Muhammadiyah

2 May 2024

Wawasan

Mengenang Sang Inspirator Oleh: Teguh Pamungkas, Warga Muhammadiyah Kalsel    Masyarakat....

Suara Muhammadiyah

22 June 2024

Wawasan

Ketika Kebohongan Menjadi Pemandu: Belajar dari Drama Pagar Laut Oleh: Ahsan Jamet Hamidi,&nbs....

Suara Muhammadiyah

27 January 2025

Wawasan

Menghancurkan Communication Block: Kunci Sukses Komunikasi Bisnis di Era Digital Oleh: Bahren Nurdi....

Suara Muhammadiyah

21 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah