Prinsip Akuntansi Bantu Umat Islam Kelola Rezeki dengan Baik dan Berkah

Publish

18 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
4
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Bandung Iman Harjono SE MAk menekankan pentingnya mengelola rezeki secara bijak dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi. Ia menyatakan bahwa konsep ini tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis, tetapi relevan dalam kehidupan sehari-hari.

”Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa rezeki telah ditentukan oleh Allah SWT. Namun, kita juga diberi akal dan pikiran untuk mengelolanya dengan baik agar membawa berkah,” ujar Iman seperti dikutip dari Tausiah Ramadan di kanal YouTube UM Bandung pada Selasa (18/03/2025).

Iman menjelaskan bahwa prinsip akuntansi dapat membantu seseorang dalam mengatur, mengelola, dan menilai rezeki agar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Setidaknya ada empat prinsip utama yang bisa diterapkan dalam pengelolaan rezeki.

Pertama, pencatatan yang jelas. Dalam akuntansi, setiap transaksi keuangan harus dicatat dengan transparan. Begitu juga dengan rezeki yang diterima, baik berupa uang, kesehatan, waktu, maupun kesempatan.

”Mensyukuri setiap nikmat, sekecil apa pun, adalah bentuk pencatatan dalam hati yang akan mendatangkan tambahan rezeki,” jelasnya. Ia pun mengutip Surah Ibrahim ayat 7 yang menegaskan bahwa bersyukur akan membawa tambahan nikmat dari Allah.

Kedua, keseimbangan. Dalam laporan keuangan, terdapat neraca yang menunjukkan keseimbangan antara aset dan kewajiban. Prinsip ini juga berlaku dalam mengelola rezeki, di mana pendapatan harus seimbang dengan pengeluaran, termasuk dalam hal zakat, sedekah, dan kebutuhan hidup lainnya. ”Jangan sampai kita hanya fokus mengejar rezeki, tetapi melupakan kewajiban kepada Allah dan sesama,” tambahnya.

Ketiga, efisiensi dalam pengelolaan. Iman menjelaskan bahwa akuntansi mengajarkan penggunaan sumber daya secara optimal. Hal ini penting karena sumber daya manusia dan alam terbatas, sedangkan keinginan manusia cenderung tak terbatas. ”Bijaklah dalam menggunakan rezeki yang Allah berikan, misalnya untuk kebutuhan keluarga, investasi, dan hal-hal yang bermanfaat di masa depan,” paparnya.

Keempat, kejujuran dan transparansi. Dalam akuntansi, laporan keuangan harus dibuat dengan jujur. Begitu pula dalam kehidupan, seseorang harus bersikap jujur dalam memperoleh dan menggunakan rezeki. ”Jangan sampai kita menggunakan harta yang tidak halal atau menipu diri sendiri,” tegasnya. Ia mengutip Surah Al-Ahzab ayat 70 yang menekankan pentingnya berkata benar dan bertakwa kepada Allah.

Selain itu, Iman mengingatkan agar setiap individu memiliki niat yang baik dalam mencari rezeki. ”Jujurlah dalam usaha dan niat kita, karena sesungguhnya kejujuran akan membawa kepada keberkahan dalam kehidupan,” ujarnya.

Sebagai penutup, ia berharap umat Islam bisa semakin sadar akan pentingnya mengelola rezeki dengan baik. ”Semoga Allah SWT senantiasa memberi kemudahan bagi kita dalam mengelola rezeki sehingga dapat membawa manfaat dan keberkahan,” pungkasnya.*(FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menyerahkan tiga ambulans untu....

Suara Muhammadiyah

12 January 2024

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Kudus(UMKU) menyalurkan ZIS (Zakat, Infaq, Shod....

Suara Muhammadiyah

6 April 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Program Studi (Prodi) Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis....

Suara Muhammadiyah

23 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam sarasehan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Sela....

Suara Muhammadiyah

13 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah