JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, merayakan hari ulang tahunnya yang ke-70 dengan meluncurkan tiga buku sekaligus. Buku-buku tersebut merupakan kumpulan pemikiran beliau tentang berbagai masalah yang terjadi selama ini.
Tiga buku yang diluncurkan berjudul "Tuhan Tidak Pernah Tidur", "Biografi Buya Anwar Abbas", dan "Respons Anak Kampung untuk Umat, Bangsa, dan Dunia".
Acara peluncuran buku diadakan di di Auditorium K.H. Azhar Ahmad Basyir Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Cirendeu, Tangerang Selatan, pada Sabtu (15/2/2025). Acara ini dihadiri oleh sekitar 700 orang, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, Aktivis Muhammadiyah Sudarnoto Abdul Halim, dan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis.
Anwar Iskandar menyampaikan rasa bahagianya karena Anwar Abbas masih produktif berkarya di usia 70 tahun. Ia juga menilai bahwa Anwar Abbas telah menjalankan sunah dalam Al-Quran, yaitu menyebarkan ilmu melalui tulisan. "Saya lihat Kiai Anwar Abbas dalam usia segini masih terus menulis, itu artinya sesuai dengan sunnatullah yang diajarkan oleh Al-Qur'an," kata Anwar Iskandar.
Lebih lanjut, Anwar Iskandar menjelaskan bahwa pada masa lalu, Islam dapat berkembang pesat karena banyaknya tulisan yang dihasilkan oleh para ulama dan cendekiawan. Dari tulisan-tulisan tersebut, lahirlah berbagai bidang keilmuan yang menjadi landasan bagi umat manusia di era modern.
"Lahir karya besar, induk dari fisika, matematika, biologi, ilmu kesehatan, hakikatnya semua datang dari karya besar para intelektual, ulama Islam pada zaman itu," ujarnya.
Anwar Iskandar menyayangkan kurangnya tokoh Islam yang menghasilkan karya tulisan saat ini. Menurutnya, tradisi menulis telah bergeser menjadi berbicara. Padahal, pikiran yang diungkapkan melalui tulisan dapat bertahan lebih lama. "Kalau menulis bisa panjang sekali bahkan bisa ratusan bahkan ribuan tahun," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sudarnoto Abdul Halim mengungkapkan bahwa Anwar Abbas adalah sosok yang kritis dan jujur. Anwar Abbas tidak ragu untuk mengkritik hal-hal yang memang pantas untuk dikritik. "Buya Anwar Abbas itu menarik karena sangat kritis," kata Sudarnoto.
Sebagai tuan rumah, UMJ tentunya sangat menyambut acara ini. Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si mengucapkan terimakasih karena telah memberi kesempatan kepada UMJ sebagai tuan rumah.
“Ketika diminta untuk menjadi tuan rumah, saya langsung mengiyakan. Saya merasa tersanjung karena Buya Anwar merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah yang memiliki integritas tinggi,” ujar Ma’mun dalam sambutannya.
Menurut Ma’Mun, Buya Anwar merupakan orang yang sangat penting di Indonesia berkat pemikiran-pemikiran kritis beliau. Selain itu, sikap integritas yang tinggi dari Buya Anwar ini harus menjadi contoh bagi anak muda. Saat ini Indonesia membutuhkan anak muda yang memiliki integritas tinggi dan loyal pada negara.
Inisiator acara, M. Azrul Tanjung, S.E., M.Si mengatakan ulang tahun ke 70 tahun Buya Anwar ini merupakan peristiwa yang istimewa. Menurutnya acara ini penting karena banyak sisi lain Buya Anwar yang tidak terungkap.
“Sebenarnya Buya Anwar tidak menginginkan diadakan perhelatan, tetapi kami anak muda sebagai panitia khususnya saya memang sangat ingin diadakan acara bedah buku sekaligus beliau ulang tahun ke 70 tahun,” ujar Azrul.
Turut hadir dalam acara ini K.H. Muhammad Anwar Iskandar, K.H. Cholil Nafis, Ph.D., Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Saleh Partaonan, Chairul Tanjung, Heppy Trenggono, dan Sukidi Mulyadi, Ph.D.
