Melestarikan Alam dengan Budidaya Bambu

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
51
UMG

UMG

GRESIK, Suara Muhammadiyah - Minggu, 23 Juni 2024, menjadi hari yang penuh semangat bagi sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang tergabung dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4. Bertempat di Desa Slempit, Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mereka mengadakan kegiatan kontribusi sosial sebagai bagian dari Modul Nusantara dengan tema pelestarian lingkungan alam melalui budidaya tanaman bambu lokal.

Kegiatan ini tidak berjalan sendiri. Mahasiswa PMM UMG berkolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Peduli Lingkungan dan Sosial Indonesia (PEDULISIA), yang diketuai oleh Afakhrul Masub Bakhtiar, M.Pd. Yayasan PEDULISIA dikenal aktif dalam pelayanan di bidang pendidikan serta sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Desa Slempit dikenal sebagai salah satu pemasok kerajinan bambu. Namun, banyaknya pohon bambu yang mulai tumbang menimbulkan kekhawatiran akan kelangsungan bahan baku dan keseimbangan lingkungan di desa ini. Oleh karena itu, penanaman ulang bambu menjadi sangat penting.

Mahasiswa PMM UMG memulai kegiatan dengan pemilihan bibit bambu yang baik, dilanjutkan dengan praktek menghitung ruas biji pohon bambu, serta proses penanaman. Penggunaan alat-alat sederhana dalam kegiatan ini bertujuan agar metode yang diterapkan dapat dengan mudah diikuti oleh warga dan pemuda desa yang turut hadir.

Ketua Yayasan PEDULISIA, Afakhrul Masub Bakhtiar, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya membantu melestarikan pohon bambu tetapi juga mengedukasi mahasiswa dan warga desa tentang pentingnya menjaga lingkungan. "Harapan kami, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan lingkungan bersih dan hijau serta mendukung perekonomian desa melalui keberadaan sumber daya bambu," ujarnya.

Selain penanaman bambu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi penguatan literasi mengenai pembuatan pupuk organik. Aris, penyuluh dari Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Kedamean Gresik, menjelaskan pentingnya mengelola sampah organik menjadi barang bernilai tambah. Mahasiswa juga mempraktekkan pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga dan daun bambu yang nantinya akan digunakan pada tanaman bambu.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa UMG dan warga Desa Slempit akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya lokal. Budidaya bambu tidak hanya mempertahankan sumber daya alam, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian desa serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan langkah nyata seperti ini, diharapkan generasi muda dapat lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

  BANTUL, Suara Muhammadiyah - SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul sukses selenggarakan launch....

Suara Muhammadiyah

26 September 2023

Berita

SINJAI, Suara Muhammadiyah - Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Irwan Baa....

Suara Muhammadiyah

21 October 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dalam kegiatan campus visit yang digelar Universitas Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

30 January 2025

Berita

TANGERANG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Universit....

Suara Muhammadiyah

8 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Menjelang kompetisi Piala Soeratin yang serentak dilaksanakan di se....

Suara Muhammadiyah

11 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah