Di Balik Batu Karang: Kisah Dakwah di Bumi Karang Kupang

Publish

29 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
41
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

BANTUL, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Kasihan Bantul terus berusaha menggelorakan dakwah dan ghirah warga di Tirtonirmolo Barat dan sekitarnya. Salah satunya lewat Pengajian Ahad Pagi (PAP) Ranting Tirtonirmolo Barat. PAP kali ini diselenggarakan pada Ahad 28 Juli 2024 menghadirkan Prof. Dr. Zainur Wula, SPd., MSi., Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), yang juga pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur.

PAP diselenggarakan di Masjid Thoyyibah Kalipakis-Ambarbinangun. Masjid yang bernilai sejarah karena menurut tokoh setempat Dr Khomsul Latifin masjid tersebut bediri sejak sebelum kemerdekaan RI. Ketua PRM Tirtonirmolo Barat, H Sofriyanto, SM., SPd menyampaikan sampai hari ini Universitas Muhammadiyah Kupang adalah salah satu role model, contoh terbaik dalam konteks dakwah rahmatan lil alamin yang dikembangkan Muhammadiyah di wilayah minoritas muslim.

“Banyak kiprah dan kisah dakwah Muhammadiyah di daerah minoritas muslim yang sukses dan selama ini kita hanya mendengar dari medsos dalam PAP ini jamaah mendengar langsung melalui salah satu sumber dan aktornya yaitu Rektor UMK, Prof Dr. Zainur Wula, M.Si”, demikian ungkap Sofriyanto.

Sofriyanto menambahkan, dengan belajar kiprah dan kisah sukses UMK kita harapkan akan mengobarkan semangat dakwah dan kiprah warga Muhammadiyah di Tirtonirmolo Barat semakin berkobar, “Menyala, menyala," ungkapan anak-anak sekarang.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kasihan, Agus Mulyono, SE mengapresiasi dan mendukung PAP PRM Tirtonirmolo Barat yang menghadirkan tokoh dari Indonesia Timur tersebut. Menurutnya, tokoh ini mampu menularkan pengalaman dakwah Muhammadiyah di daerah minoritas muslimnya dan minoritas warga Muhammadiyahnya dari jumlah penduduk Kota Kupang atau bahkan seluruh NTT.

Sebagai pembicara utama, Zainur Wula menyampaikan pengalaman dakwah agar sukses dan berhasil diejawantahkan. Yaitu dengan menerapkan pendekatan penuh kearifan lokal sesuai kondisi sosio-kultural masyarakat. Dan juga melalui pengembangan pendidikan dan ekonomi.

"Islam harus ditampilkan dengan wajah ramah dan diwujudkan dalam uswah hasanah serta amaliah nyata yang membawa manfaat bagi umat", demikian ungkap rektor dari perguruan tinggi Muhammadiyah yang 70% mahasiswanya non muslim tersebut. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 100 pengusaha dari sejumlah kabupaten di Sulsel, Sultra, dan....

Suara Muhammadiyah

5 November 2024

Berita

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Belum berubahnya cara pandang warga Muhammadiyah terhadap keberadaan....

Suara Muhammadiyah

10 October 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati Idul Adha 1445 H, Pimpinan Wilayah 'Aisyi....

Suara Muhammadiyah

20 June 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Dalam QS Al Qomar ayat 17, 22, 32 dan 40 Allah menegaskan bahwa "Da....

Suara Muhammadiyah

15 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhamamdiyah – Persoalan hal ihwal radikalisme menjadi salah satu kompleksit....

Suara Muhammadiyah

5 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah